JAKARTA - Kalimantan memiliki segudang tradisi budaya dan cerita rakyat yang menarik. Bahkan, seringkali dihiasi dengan nuansa mistis, mitos, dan takhayul.
Salah satu kisah menarik dari Tanah Borneo adalah tentang burung babat mayat, yang dipercayai sebagai penanda akan adanya kematian. Kisah ini menjadi legenda di kalangan masyarakat setempat.
Burung babat mayat, yang sebenarnya adalah seriwang Asia atau Asian paradise flycatcher, merupakan spesies endemik Asia yang bebas berkeliaran di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Seriwang Asia, atau dikenal sebagai burung babat mayat, memiliki penampilan yang memikat, dengan tubuh mungil, kaki kecil, ekor panjang yang menyerupai murai batu, dan ditambah dengan jambul eksotis di kepala.
Meskipun kecantikannya menarik perhatian, burung ini juga dikaitkan dengan kisah mistis dan mitos yang telah menjadi legenda di kalangan masyarakat sekitar Sungai Sekonyer di Kalimantan Tengah. Konon, keberadaan burung ini dianggap membawa pesan kematian.
Ria Fitria, pemandu wisata di Taman Nasional Tanjung Puting, menjelaskan bahwa masyarakat setempat meyakini bahwa melihat burung babat mayat terbang melintasi Sungai Sekonyer adalah pertanda bahwa ada anggota keluarga yang akan meninggal dunia.
Sebagai contoh, Ria membagikan kisah seorang temannya yang tanpa sengaja melihat burung babat mayat ketika sedang membawa tamu. Tak lama setelah peristiwa tersebut, temannya menerima pesan singkat yang memberitahu bahwa pamannya baru saja meninggal dunia.
"Saya punya teman, dia membuktikan mitos ini. Jadi, saat itu sedang bawa tamu, dia tidak sengaja lihat burung babat mayat melintasi sungai. Enggak lama setelah itu, dia dapat SMS kalau pamannya meninggal dunia," cerita Ria kepada Okezone beberapa waktu lalu.