BLORA – Lalat-lalat yang beterbangan acapkali mengganggu segala aktivitas. Tak heran, beragam cara dilakukan untuk mencegah datangana lalat. Namun, binatang yang kerap hinggap di tempat kotor itu ternyata sangat dibutuhkan.
Ya, jenis Lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF) justru memegang peran utama untuk pengelolaan sampah. Lalat tersebut dimanfaatkan untuk membantu penguraian sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah, Desa Temurejo, Kecamatan/Kabupaten Blora.
Metode BSF (Black Soldier Fly) itu merupakan salah satu inovasi untuk penanganan sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blora. Dengan menerapkan cara tersebut, sampah organik bisa terurai dan ramah lingkungan.
Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, DLH Kabupaten Blora, Didik Triarso, menyatakan inovasi ini dan terbukti mampu mengurai sampah lebih cepat dan efisien. Sampah telah menjadi ancaman kelestarian lingkungan dampaknya bisa ditekan.
“Kami terus berfikir bagaimana agar jumlah sampah di Blora bisa dimusnahkan tanpa menyebabkan pencemaran lingkungan. Akhirnya kami memilih dengan metode BSF ini,” ucap Didik, Selasa (22/1/2019).
Tentang cara kerjanya, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Blora, Prih Hartanto, yang ditemui di TPA Temurejo menjelaskan Lalat Tentara Hitam tersebut tidak dilepas begitu saja. Namun diternak atau dikembangbiakkan dalam kawasan khusus terlebih dahulu.