BENGKULU - Persoalan sampah di Kota Bengkulu makin menjadi-jadi dan belum mampu ditangani oleh pemerintah setempat. Sampah menumpuk di sana-sini, mengeluarkan bau busuk yang sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Mereka minta pemkot mencari solusi menangani sampah.
Paket sampah yang dimasukkan dalam plastik masih terlihat jelas terbiarkan menumpuk di sejumlah titik, misalnya di samping Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu, Kantor Pengadilan Agama Kelas IA Bengkulu, depan pusat perbelanjaan Pasar Tradisional Modern (PTM), dan Mega Mall, Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Ratu Samban. Jejeran sampah kiriman sepanjang 50 mengeluarkan bau tidak sedap di daerah ini hingga radius 25 meter.
Paket sampah juga terlihat di kawasan Kota Tua, Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, tepatnya di atas jembatan penghubung objek wisata itu menuju ke Universitas Bengkulu (UNIB). Tumpukan sampah juga terbungkus kantong plastik tersebut tersebar di sepanjang jalan hingga ke aliran Sungai Bengkulu.
BACA JUGA:
Sampah yang dibiarkan menumpuk di sejumlah titik mengeluarkan bau busuk. Setiap warga atau pengendara yang melintas di kawasan itu harus menutup hidung karena bau tak sedap yang menyengat.
''Ini fenomena yang sudah lama. Kota Bengkulu menjadi cerminan dari Provinsi Bengkulu. Seharusnya paket sampah itu sudah tidak ada lagi berserakan. Terlebih tumpukan sampah berada di dekat pusat perbelanjaan yang selalu ramai pengunjung dan kawasan perkantoran serta berdekatan dengan rumah sakit Kota Bengkulu,'' kata seorang warga Kota Bengkulu, Benny Suharto, Senin 8 Juli 2024.
BACA JUGA:
Benny mendesak Pemkot Bengkulu mencari solusi dengan melibatkan berbagai elemen untuk mengatasi persoalan sampah yang akut.
''Ini harus menjadi perhatian khusus, jangan sampai persoalan sampah ini merusak pemandangan keindahan dalam Kota Bengkulu,'' tegas Benny.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Riduan menjelaskan bahwa sampah di kawasan PTM dan Mega Mall sudah bukan menjadi kewenangan pihaknya.