SURABAYA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan peredaran tabloid Indonesia Barokah bukan cerminan kampanye yang positif.
"Bukan sesuatu hal yang positif dari kampanye," katanya di sela-sela Safari Politik VI PDIP di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/1/2019).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu berujar, dirinya belum membaca sendiri tabloid Indonesia Barokah yang tersebar secara massif di sejumlah daerah.
Kendati demikian, Hasto mengungkit peredaran tabloid Obor Rakyat yang pada Pilpres 2014 lalu memfitnah Jokowi. Tabloid tersebut diduga dibuat oleh oknum dari kubu Prabowo.
"Kita punya pengalaman 2014 lalu, tabloid Obor Rakyat memfitnah Pak Joko Widodo ternyata rakyat sebagai hakim tertinggi punya hati nurani dan juga punya pandangan yang lebih jelas daripada pemimpin seperti itu," terangnya.
(Baca Juga : Bawaslu: Polemik Tabloid Indonesia Barokah Membuat Masyarakat Melek Kebenaran Informasi)
Sebagaimana diketahui, pihak capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menganggap isi pemberitaan Tabloid Indonesia Barokah yang beredar secara masif di Jawa Tengah dan Jawa Barat berpotensi memecah belah masyarakat karena menyebarkan kampanye hitam. Mereka pun melaporkannya ke Dewan Pers karena diduga melanggar kode etik jurnalistik dan kontennya dianggap menyudutkan salah satu capres-cawapres.
(Baca Juga : BPN Prabowo-Sandi 20 Kali Melapor terkait Fitnah, Belum Ada yang Ditindak)
(Erha Aprili Ramadhoni)