Terlebih lagi, lanjut Arya, Bawaslu menilai isi tabloid tersebut tak berisi muatan kampanye. Arya juga menyatakan pihaknya tak terlibat dalam pembuatan tabloid ini.
''Kan ini ya Bawaslu pun mengatakan enggak ada unsur (kampanye) ini ya, walaupun kita tidak ikut-ikutan, enggak tau sama sekali," kata dia.
Menurut Arya, jika tabloid tersebut dianggap memojokkan Prabowo-Sandi, maka hal serupa juga terjadi dengan tulisan di Buletin Kaffah yang menurutnya 'lebih parah'.
"Wah lebih parah Buletin Kaffah, itu lebih parah lagi. Itu juga kayanya dibuat oleh mereka juga itu," tukasnya tanpa menyebutkan siapa 'mereka' yang dimaksud.
(Qur'anul Hidayat)