Dia menambahkan, meski kelima tersangka telah menyerahkan diri, penyelidikan mengenai pengeboman gereja di Jolo masih jauh dari berakhir.
"Ada lebih banyak bukti yang perlu diperiksa dengan cermat," kata Albayalde.
Sebelum Presiden Rodrigo Duterte mengatakan bahwa serangan bom ganda tersebut kemungkinan merupakan aksi bom bunuh diri, militer dan polisi Filipina mengatakan bahwa ledakan yang terjadi di dalam dan luar gereja diduga diledakkan dari jarak jauh.
Beberapa hari kemudian, Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano, mengatakan bahwa serangan bunuh diri dilakukan oleh pasangan warga negara Indonesia dengan bantuan Abu Sayyaf.
(Rahman Asmardika)