Menghadapi ancaman bencana, pihaknya menekankan pada beberapa komponen utama. Kerjasama dan sinergi multi-pihak antara pakar atau akademisi, dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan media perlu pelibatan secara nyata.
Pada arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu (2/2) menyampaikan mengenai pelibatan akademisi dan pakar-pakar kebencanaan untuk meneliti, mengkaji dan menganalisis potensi bencana dan titik-titik mana yang sangat rawan bencana.
Di samping itu, pendekatan metode dan nilai luhur bangsa yang mendukung kerja sama dan sinergi tadi. Berkaitan dengan hal tersebut, Doni secara khusus mengajak para Komandan Kodim untuk melibatkan berbagai pihak di wilayahnya.
Sementara itu, melihat potensi ancaman bahaya di Provinsi Jawa Tengah, fenomena seperti aktivitas vulkanik, kegempaan dan tsunami menjadi perhatian dalam rapat koordinasi. Hadir pada rapat tersebut, Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Pusgen Gayatri Indah Marliyani, dan Peneliti BPPT Widjo Kongko.
Sepanjang tahun 2018, BNPB mencatat 582 kejadian bencana terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir dominan terjadi di provinsi ini, sedangkan wilayah administrasi yang sering terdampak bencana antara lain Cilacap, Wonogiri dan Magelang. Sejumlah kejadian bencana tersebut menyebabkan 45 jiwa meninggal dan lebih dari 1,7 juta jiwa mengungsi dan terdampak.
(Awaludin)