JAKARTA - Polri menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 berjalan aman dan damai. Dalam strategi itu, Polri berusaha untuk mengamankan seluruh rangkaian proses dan tahapan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, dalam melakukan pengamanan dan penjagaan seluruh rangkaian Pemilu, pihaknya membentuk beberapa Satuan Tugas (Satgas) untuk lebih konsentrasi dalam menjalankan fungsi dan perannya.
"Untuk Pemilu Polri membuat strategi, pertama menggelar operasi Mantap Brata, lebih banyak kegiatan preventif dan preentif ada beberapa Satgas juga," kata Dedi dalam wawancara khusus bersama Okezone di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/2/2019).
Setidaknya ada beberapa tim yang dibentuk Polri untuk memastikan Pemilu berjalan lancar. Antara lain, satgas pengamanan pemilu, satgas preventif, satgas intelijen, satgas pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Nantinya, dalam satgas itu akan dipecah ke sub-sub sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Perangi Hoaks, TNI-Polri Gelar Deklarasi Damai Jelang Pemilu 2019
Dedi menjelaskan, untuk saat ini, fokus pengamanan tahapan Pemilu dari Polri adalah mengamankan proses cetak suara, distribusi kertas suara dan melakukan pengawalan semua itu di tingkat provinsi pusat, kecamatan, kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Pada prinsipnya untuk Mantap Brata mengantisipasi dan mitigasi seluruh gangguan sesuai keamanan tahapan pemilu," tutur Dedi.
Kemudian, strategi kedua yang diupayakan oleh Polri adalah membentuk Satgas Nusantara. Kesatuan itu nantinya akan difokuskan untuk melakukan pendinginan situasi ditengah panasnya kontestasi politik.
Tim itu nantinya akan menjadi pemecah suasana yang panas, baik di Media Sosial (Medsos), media mainstream, dan pendekatan secara langsung dengan para pemuka masyarakat.
"Untuk lakukan literasi digital maupun medsos maupun secara langsung untuk edukasi ke masyarakat agar tifak terprovokasi. Lalu ke kampus untuk cegah berita hoaks," ucap Dedi.
Baca Juga: Heboh Kabar Ada Tanda Lubang di Surat Suara Pilpres 2019, Ini Faktanya
Selain itu, Korps Bhayangkara juga membentuk satgas anti-money politic dengan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bawaslu. Hal tersebut, tergabung dalam Sentra Gakkumdu.
Tak hanya itu, Polri juga melakukan upaya antisipasi adanya gerakan radikalisme dan terorisme yang berpotensi muncul di Pemilu 2019 mendatang.
"Selain itu sub satgas dibagi beberapa areal pertama, satgas Tinombla, operasi di wilayah Sulawesi Tengah, Poso dll. Mitigasi ancaman terorisme dari Ali Kalora. Kedua, sub satgas Menangkawi antisipasi serangan KKB di Papua," tutup Dedi.
(Edi Hidayat)