Wali Kota Airin "Disentil" Aktivis soal Pencemaran Cisadane oleh TPA Cipeucang Tangsel

Hambali, Jurnalis
Sabtu 23 Februari 2019 00:17 WIB
Sungai Cisadane (Foto: Hambali/Okezone)
Share :

TANGERANG SELATAN - Sejumlah aktivis dari berbagai organisasi pecinta lingkungan berkeliling mengitari aliran sungai Cisadane. Menggunakan perahu motor, mereka lantas menyisir titik-titik genangan sampah yang mengotori aliran sungai sepanjang 126 kilometer itu.

Para aktivis itu berasal dari Yayasan Peduli Lingkungan Hidup (YAPELH) Indonesia, Pendaki Indonesia (PI) Tangerang, Pendaki Gunung indonesia, Cisadane Ranger Patrol (CRP). Mereka lantas merekam dengan video, sumber sampah yang disebutkan berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Rekaman video dan gambar itu pun diunggah ke media sosial, dengan mengambil latar tumpukan sampah di TPA Cipeucang yang beririsan langsung dengan aliran sungai Cisadane. Para aktivis lantas menuliskan captionnya, "Hari Peduli Sampah Nasional", yang diikuti dengan keterangan kondisi terkini TPA Cipeucang ;

"Gunung sampah itu bernama TPA Cipeucang. Perhatikan TPA Cipeucang Tangerang Selatan berada di bibir sungai Cisadane tanpa pagar. Kapanpun longsor sampah langsung meluncur ke sungai Cisadane. Lah, kita yang di hilir yang kena dampaknya. #Savecisadaneriver," sebagaimana dikutip dari unggahan tersebut.

Baca Juga: Sungai Cisadane dan Berjuta Potensi Terpendam yang Belum Termanfaatkan


Sedangkan dalam rekaman video berdurasi 2 menit 13 detik itu, para aktivis lingkungan sempat meminta agar Wali Kota Airin Rachmi Diany memerhatikan dampak pencemaran lingkungan akibat timbunan sampah TPA Cipeucang yang terus meluber ke aliran sungai.

"Cipuecang, Tangerang Selatan. Siapa sih Wali Kotanya? Oo, Airin. Bu, sampah bu," ucap salah satu aktivis dengan mengarahkan visual ke arah pinggiran TPA Cipeucang.

"Nih kita teman-teman, nggak digaji negara aja berani untuk mencari sumber yang anda perbuat ke Cisadane. Anda harus tanggung jawab terhadap sampah-sampah yang ada di tepian Cisadane. Karena di Tangerang sana, sudah kewalahan, sudah nggak punya alat lagi untuk mengakali supaya sampah itu bisa terurai," tambah aktivis lainnya.

"Kalau nggak ditutup nggak apa-apa, kita cuma minta dipagar. Supaya apa? supaya ketika air Cisadane meluap, itu nggak ketabrak air. Dipagarlah, memang nggak punya anggaran? berapa triliun anggaran (APBD) Kota Tangsel tahun 2019?," serunya lagi.

Baca Juga: Penutupan Taman Nasional Komodo, Hanya Wacana atau Berbasis Riset?

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya