Lindungi Hak Tahanan, Inggris Akan Punya Penjara Transgender Pertama

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 05 Maret 2019 07:42 WIB
Penjara (Shutterstock)
Share :

INGRRIS - Unit penjara pertama Inggris untuk narapidana transgender akan dibuka minggu ini, kata Kementerian Kehakiman.

Unit yang terletak di dalam penjara perempuan di London selatan, direncanakan untuk tempat tinggal tiga narapidana yang lahir sebagai laki-laki, namun sejak itu berubah jenis kelamin.

Para pejabat mengatakan tiga tahanan, yang memiliki Sertifikat Pengakuan Gender, tidak akan memiliki akses ke tahanan perempuan lain di HMP Downview, di Sutton.

 Baca juga: Nenek di Inggris Minta Rayakan Ultahnya yang ke-100 Bersama Pria Kekar Telanjang

Departemen Kehakiman mengatakan keselamatan tahanan adalah "perhatian terbesar kami".

Langkah ini diambil setelah kasus Karen White, seorang tahanan transgender, yang melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan saat dikirim ke penjara New Hall di Wakefield.

 

White, yang terlahir sebagai pria dan sekarang diidentifikasi sebagai seorang perempuan, digambarkan oleh seorang hakim sebagai "pemangsa" yang berbahaya bagi perempuan dan anak-anak.

 Baca juga: Pengadilan Dunia: Inggris Harus Kembalikan Kepulauan Chagos pada Mauritius

Dia dijatuhi hukuman seumur hidup karena pelanggaran seksual.

Seorang juru bicara Kementerian Kehakiman mengatakan: "Keselamatan tahanan adalah perhatian terbesar kami dan setiap keputusan yang kami ambil akan berusaha untuk mengelola risiko yang ditimbulkan oleh masing-masing pelaku.

"Manajemen tahanan transgender yang lebih luas adalah masalah yang sangat sensitif yang menghadirkan tantangan unik dan kompleks dan kami bertekad untuk memperbaikinya.

 Baca juga: Heboh Pria di Inggris Kencing Sambil Bugil di Kereta

"Itu sebabnya kami meninjau cara kami mengatur semua tahanan transgender."

Dia menambahkan bahwa upaya itu sedang berlangsung.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya