RIYADH - Hubungan antara Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dan putra sekaligus pewaris takhta, Pangeran Mohammed bin Salman dilaporkan semakin memburuk menyusul ketidaksepakatan mereka terkait berbagai isu, termasuk mengenai Perang di Yaman. Hal itu dilaporkan oleh surat kabar Inggris, Guardian via Al Jazeera pada Selasa (6/3/2019).
Dalam laporan yang mengutip sumber anonim, Guardian mengatakan bahwa ketegangan antara keduanya meningkat pada kunjungan Raja Salman ke Mesir bulan lalu saat para penasihatnya memperingatkan mengenai adanya kemungkinan putra mahkota akan melakukan langkah terhadap sang raja.
Orang-orang yang setia terhadap Raja Salman dilaporkan begitu waspada akan kemungkinan ancaman tersebut sampai-sampai mengganti pasukan pengawal raja dengan 30 pengawal setia yang dipilih secara khusus. Bahkan pasukan pengawal dari Mesir pun juga diusir dari detail pengamanan raja.
Saat Raja Salman kembali ke Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak tampak di antara pejabat yang menyambut kepulangan sang raja.Demikian dilaporkan Al Jazeera, Rabu (6/3/2019).
Baca: Polisi Turki Sebut Potongan Tubuh Khashoggi Dibakar di Dalam Oven
Baca: Mantan Kepala Intelijen Saudi Ungkap Hubungan Rahasia Antara Riyadh dengan Israel