Dalam cuitannya 3 Maret 2019 lalu, akun anonim @opposite6890 menuduh Polri telah membentuk tim buzzer beranggotakan 100 orang per Polres di Seluruh Indonesia. “Akun opposite6890 menyebutkan tim ini menginduk pada akun @alumnisambhar dan menyebut ada aplikasi berbasis android yang bisa diunduh di situs mysambhar.com,” tutur Sigit.
Situs mysambhar.com sendiri saat ini sudah tidak bisa diakses. Akun @opposite6890 kemudian memberikan tautan untuk mengunduh aplikasi tersebut di filedropper.com. “Opposite6890 kemudian menuduh keterlibatan Polri karena menurutnya, setelah dicek, ada kaitan ke jaringan milik Mabes Polri,” ujar Sigit.
Menurut Sigit yang pernah selama beberapa tahun menjabat sebagai direktur operasional Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini, ada beberapa hal yang harus diklarifikasi terkait tuduhan ini.
“Pertama, tuduhan domain mysambhar.com dimiliki Polri. Ketika saya cek, domain ini dilindungi layanan proteksi nama domain dari sebuah perusahaan di Panama. Jadi tidak mungkin Opposite6890 bisa membuktikan siapa pemilik nama domain tersebut, “ ujar Sigit.