Kepada sejumlah media, Fredy mengakui semua perbuatannya dengan rekan lainnya. Untuk mencari sasaran, dia cukup berpura-pura menjadi pedagang madu keliling.
"Saya menjadi pedagang madu keliling bang. Nanti, pas mendapatkan ada rumah warga yang kosong, saya dan teman-teman menjarahnya," tukasnya.
Dari hasil kejahatannya, para pelaku mengaku hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Saat membongkar rumah di jalan Jambi-Palembang pada September tahun lalu, dapat Rp60 juta dibagi rata, Rp15 juta satu orang," ungkap Fredy.
Kini akibat perbuatannya, kelima komplotan pembongkaran rumah kosong yang terdata di tiga TKP di Jambi ini ditahan di sel Polda Jambi.
Mereka harus menjalani penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan petugas. Sedangkan, sejumlah barang bukti, berupa obeng, dompet, tas dan lainya disita petugas.
(Awaludin)