Mencegah persalinan hampir tidak mungkin dilakukan sepenuhnya dan para tetua desa Mafi Dove mengakui bahwa ada kasus-kasus bayi yang lahir di desa. Namun, peristiwa ini adalah pengecualian langka yang harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kemarahan para dewa.
Keluarga sang ibu perlu memperingatkan para tetua sesegera mungkin setelah kelahiran yang tidak disengaja terjadi, sehingga mereka kemudian dapat melakukan ritual untuk membersihkan desa dan menenangkan para dewa.
Meskipun persalinan di desa tidak disukai oleh warga mau pun para pemimpin setempat, para “perempuan yang melanggar” tidak dihukum oleh masyarakat. Kepercayaan umum adalah bahwa ibu yang melanggar aturan kuno ini berisiko melahirkan bayi yang tidak normal, tetapi tidak ada yang bisa mengingat bayi yang dilahirkan dengan kelainan bentuk atau masalah kesehatan lainnya sebagai akibat dari melanggar tradisi. Mungkin ritual pembersihan yang dilakukan sangat efektif.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin perempuan yang menentang tabu dan menuntut agar bisa melahirkan bayi mereka di desa tanpa diasingkan oleh masyarakat, tetapi para tetua menolak untuk mengalah. Mereka yakin bahwa menghormati tradisi lama ini sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kemakmuran Mafi Dove dan rakyatnya.
Namun, mereka telah membuat konsesi, menyetujui pembangunan klinik bersalin di pinggiran desa, sehingga perempuan dapat melahirkan bayi lebih dekat ke rumah.
(Rahman Asmardika)