(Baca Juga: Makna di Balik Baju Putih Jokowi-Ma'ruf Amin)
Adi menilai, karnaval, melakukan konvoi bersama masyarakat dan mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak tidak memiliki pengaruh untuk menaikkan elektabilitas dari masing-masing paslon, terutama dalam meraup swing voter.
“Ini enggak efektif, karena dalam praktik, orang yang mau arak-arakan, konvoi masa, mendatangi satu titik kumpul, ini adalah loyal voter, masa fanatik yang memang iman politiknya kuat. Sementara swing voter yang berdiam diri di rumah menunggu didatangi kandidat, tim sukses untuk dijelaskan soal visi misi, soal program kerja,” tuturnya.
(Arief Setyadi )