TEHERAN – Setidaknya 43 orang tewas akibat terdampak banjir bandang yang menerjang Iran bagian utara
Presiden Iran Hassan Rouhani yang datang ke lokasi banjir menjanjikan ganti-rugi bagi para korban.
Rouhani, yang dituduh oleh pengeritiknya salah mengurus krisis, membawa beberapa menteri Kabinet berkunjung ke Provinsi Golestan, yang gubernurnya dipecat pada Sabtu (23/3/2019) di tengah kemarahan masyarakat karena ia tidak bertugas.
Ia sedang di luar negeri ketika banjir tersebut melanda wilayahnya. Bencana bandang belum pernah terjadi di Golestan.
"Kami akan membangun kembali Golestan, dan kami akan berada bersama kalian," kata Rouhani, yang dikutip Kantor Berita Tasnim, saat bertemu dengan korban banjir.
#IRANFLOOD March 27- Khorramabad
River water levels are very high and there is a flood hazard.
The people blaming the whole regime for its inefficiencies and futility during the floods ravaged 30 provinces. pic.twitter.com/LtBrcp8K03— Nikooð (@nikooamini) 27 Maret 2019
Rouhani mengatakan banjir itu, akibat hujan lebat, telah memengaruhi 25 dari 31 provinsi di Iran.
"Pemerintah akan menggunakan segala cara dan akan memberi ganti-rugi buat mereka," kata Rouhani.
Kerusakan parah akibat banjir tersebut dilaporkan telah disebabkan oleh minimnya prasarana di Iran. Di Kota Shiraz, tempat 18 orang meninggal, para pejabat mengatakan banjir terjadi akibat saluran air yang sudah tua dan dirancang untuk mengalihkan air yang berlebihan telah tersumbat oleh pembangunan lain.
(Rachmat Fahzry)