Pengusaha asal Pekalongan ini menerangkan, keberadaan koperasi masih strategis dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan karena tempat berhimpunnya usaha mikro dan kecil. Sebagai bukti, dalam kemajuan Pekalongan juga terdapat andil koperasi. Kabupaten ini dikenal melahirkan pengusaha-pengusaha yang merintis dari nol hingga menjadi pengusaha besar karena bergabung dengan koperasi.
Para pengusaha, lanjut Ketua KEIN, menyadari bahwa keberhasilannya ada dukungan dari koperasi. Karena itu, setelah sukses mereka tidak lupa untuk mengembangkan koperasi sehingga akan lebih banyak lagi melahirkan pengusaha-pengusaha andal.
Salah satu contohnya, koperasi-koperasi batik di Pekalongan menginisiasi pembentukan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), yang kini kantornya berdiri megah di kawasan bisnis Jakarta. Keberadaannya dirasakan anggota koperasi dalam penyediaan bahan baku, pemasaran, dan peningkatan sumberdaya manusia (SDM) koperasi.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir menampik bila tindakan afirmatif ini sebagai kebijakan populis dan pilih kasih. "Justru kalau usaha mikro dan kecil ini naik skala usahanya akan menciptakan simbiosis mutualis simbolis antara usaha mikro, kecil, menengah dengan usaha besar," kata Soetrisno.
(Abu Sahma Pane)