Respon Pemuda
Lalu bagaimana tanggapan pemuda-pemudi yang hadir dari konser "Yang Muda Melawan Lupa".
"Kalau buat saya ini penting sekali. Soalnya melatih yang muda untuk melawan lupa. Buat saya juga saat itu 1998 saya masih kecil umur 4 tahun jadi tidak tahu apa-apa. Dan kebetulan saya suka baca tentang kerusuhan Mei dan orang diculik bagaimana," kata Regina Rakidewi, warga Menteng.
Sedangkan Ansori Difinubun, seorang warga Pulogadung, mengatakan: "Saya mendengar acara ini menarik. Mungkin karena ada contoh dari korban penculikan. Jadi saya bisa mendengar kisah sebenarnya bagaimana. Itu saja yang membuat saya penasaran."
Komnas HAM mencatat ada 23 aktivis pro demokrasi yang menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa pada 1997-1998. Sembilan orang dilepaskan oleh penculik setelah mengalami penyiksaan. Sementara 13 orang lainnya hingga saat ini masih hilang.
Menurut hasil penyelidikan Pro Justicia Komnas HAM yang dikeluarkan pada 2006, kasus penghilangan paksa 1997-1998 dilakukan oleh Tim Mawar. Tim ini merupakan tim yang dibentuk di bawah Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berdasar perintah langsung dan tertulis dari Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto.
(Salman Mardira)