Kalau terpilih, maka Jokowi jangan hanya menitikberatkan sektor infrastruktur, tapi memperkuat sektor ekonomi, bahkan trading market. Jadi, menterinya harus paham terobosan ekonomi, market business plan, pangsa pasar, sampai ramalan ekonomi.
Anggaran infrastruktur 2019 tembus Rp419 triliun hampir menyamai anggaran pendidikan yang mencapai Rp492 triliun atau 20 persen APBN Indonesia. "Jokowi harus punya target and economic plan, jangan ekonomi mentok di 5 persen. Untuk itu, menteri yang kinerjanya lemah perlu diganti atau reshuffle."
Paling tidak, kata Jerry, Jokowi harus belajar terobosan Mahattir Muhammad saat membatalkan megaproyek China yang bernilai USD20 miliar atau sekira Rp281 triliun yang diongkosi. Lantaran Mahatir mengklaim mereka hemat Rp1096 triliun dari 3 megaproyek itu.
Alasan Mahattir membatalkan investasi itu pasalnya bunganya hampir 1 juta ringgit atau sekira Rp3,4 triliun.
Ambisi bangun jalan dan jembatan baik, tapi jangan melupakan sektor ekonomi. Ini urat nadi sebuah bangsa. Memang sisi lemah Jokowi di ekonomi.