JAKARTA - Jumlah korban meninggal yang terjadi kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pasca pelaksaan Pemilu Serentak 2019 terus bertambah. DPR pun memandang kejadian ini bukanlah hal yang wajar.
Menanggapi kejadian ini, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan, kejadian tersebut bukanlah hal wajar mengingat banyaknya korban yang meninggal dan jatuh sakit.
"Itu enggak normal. Orang dikasih kerjaan, terus sampai meninggal ratusan itu enggak normal loh. Jangan dianggap normal. Peristiwa ini sangat memprihatinkan," ucap Fahri di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Fahri menilai, tidak ada di dunia ini, di negara demokrasi mana pun pemilu yang memakan korban hingga ratusan orang meninggal dunia, ribuan yang sakit seperti pemilu di Indonesia ini. Bahkan, sampai ada korban sosial berupa disintegrasi yang menganga, ada korban ekonomi karena harus mengeluarkan dana lebih dari Rp26 triliun, juga korban politik yang tidak stabil dalam kurun yang begitu lama.
"Jadi, korban yang begitu besar ini harus segera diakhiri. Ini terjadi akibat adanya kesalahan sistemik dalam cara kita menata regulasi dan kelembagaan pemilu, serta juga kultur daripada petugas pemilu kita," tutur Fahri.