"Saya ingin mereka melihat saya tersenyum dan melihat cinta, saya ingin memerangi kebencian mereka dengan cinta dan senyum," katanya Ismaa'eel.
Perempuan 24 tahun, seorang terapis yang bekerja dengan anak-anak dengan spektrum autisme, itu mengatakan bahwa anggota keluarga dan teman-temannya telah mengalami pelecehan dan diskriminasi beberapa kali.
Tetapi ia mengatakan dirinya juga percaya orang-orang, pada umumnya, menjadi lebih menerima keragaman agama, dan reaksi daring terhadap postingannya sangat positif.
Selain dibanjiri pesan-pesan dukungan, Ismaa'eel bahkan menerima saran bahwa foto tersebut harus ditampilkan di museum hak-hak sipil.
"Sejujurnya saya tak tahu apakah mereka benar-benar mengatakannya dengan tulus, mungkin itu hanya olok-olok," katanya.
"Tapi saya tak menyesal tentang jati diri saya—jangan biarkan siapa pun merendahkan harga dirimu."
(Rachmat Fahzry)