Serangan di Sri Lanka: Presiden Larang Aksesori Wajah Perempuan Muslim

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 29 April 2019 08:38 WIB
Seorang perempuan warga Kolombo terlihat menangis, Minggu (28/4/2019), tidak jauh dari Gereja St Anthony yang menjadi target serangan bom. (Jewel Samad/AFP/Getty Images)
Share :

PRESIDEN Sri Lanka mengumumkan pelarangan aksesori yang menutup seluruh wajah yang ditujukan untuk perempuan Muslim, setelah serangan bom hari Minggu pekan lalu yang menewaskan setidaknya 250 orang.

Presiden Maithripala Sirisena mengatakan ia mengambil langkah darurat pelarangan aksesori yang menutup seluruh wajah demi pertimbangan keamanan nasional.

Larangan akan mulai berlaku hari Senin ini.

Pengumuman ini tidak secara spesifik menyebut burka atau niqab, yang dipakai oleh kaum perempuan Muslim, dan hanya menyatakan wajah tidak boleh ditutupi untuk memudahkan identifikasi.

Sementara itu, ayah dan dua saudara laki-laki dari terduga dalang serangan yang terjadi pada saat Paskah di Sri Lanka, Zahran Hashim, terbunuh dalam sebuah operasi penggerebekan yang dilakukan polisi.

Hashim, yang meledakkan diri di sebuah hotel di Kolombo, mendirikan sebuah kelompok militan National Thawheed Jamath (NTJ), yang saat ini sudah dilarang di negara itu.

Polisi menggerebek markas kelompok ini yang berlokasi di sebelah timur Kattankudy.

Kebaktian gereja Minggu dibatalkan di seluruh negeri sebagai tindakan pencegahan, tetapi para jemaat di Ibu Kota berkumpul untuk berdoa di luar Gereja St. Anthony's, yang rusak parah dalam serangan itu.

Bagaimana kerabat Hashim tewas dalam penggerebekan itu?

Pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di Sainthamaruthu, dekat kota kelahiran Hashim, Kattankudy, pada hari Jumat (28/9).

Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ketika pasukan bergerak masuk, kata polisi, dan tiga pria melepaskan bahan peledak, membunuh diri mereka sendiri, enam anak-anak dan tiga wanita. Tiga orang lainnya tewas dalam tembak-menembak.

Seorang kerabat dekat keluarga itu mengkonfirmasi kepada BBC News bahwa ayah dan dua saudara laki-laki Hashim tewas dalam penggerebakan itu.

Sumber-sumber kepolisian yang berbicara dengan kantor berita Reuters menyebut ketiga orang itu sebagai Mohamed Hashim dan kedua putranya, Zainee Hashim and Rilwan Hashim.

Ketiganya terlihat dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menyerukan perang habis-habisan terhadap semua orang yang tidak beriman.

Di Kattankudy sendiri, polisi menggeledah markas NTJ yang dipimpin Zahran Hashim.

'Rumah persembunyian' yang ditemukan secara kebetulan

Anbarasan Ethirajan, Wartawan BBC News, Sainthamaruthu

Ketika saya memasuki rumah tempat para militan Islam dan keluarga mereka yang tewas pada Jumat malam, bau kematian tidak tertahankan.

Seorang petugas polisi di lokasi itu juga mengatakan ibu Zahran Hashim juga diyakini termasuk di antara para korban.

Pasukan keamanan telah melakukan penggerebekan di seluruh negeri, namun rumah persembunyian ini ditemukan secara kebetulan, ketika pemilik rumah yang curiga dan penduduk setempat memberi tahu polisi.

Setiap hari, polisi melakukan penangkapan, menyita senjata, bahan peledak, dan materi-materi jihad yang menunjukkan proses radikalisasi, betapapun kecilnya, telah terjadi selama periode waktu tertentu.

Jika badan keamanan telah melewatkan ini, itu adalah kegagalan besar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya