Arief menuturkan, orasi Eggi pada dasarnya sama dengan orasi Jokowi yang mengatakan akan melawan fitnah dengan mengajak masyarakat untuk membersamainya. Namun sayangnya Eggi malah dijerat dengan pasal makar.
"Orasi Eggi Sudjana sama dengan orasi Kang mas Joko Widodo kita mengatakan lawan terhadap fitnah dengan mengajak masyarakat Yogya. Sama dengan kata Eggi mengajak masyarakat protes ke KPU yang meyelenggarakan pemilu kurang berkualitas," terangnya.
Atas hal itu, Arief berharap kekuasaan tidak digunakan dalam penegakan hukum. Pasalnya jika itu terus menerus dilakukan maka akan menyumbat suara kritis masyarakat dan pada akhirnya akan terjadi aksi reformasi jilid II.
"Nah saya harap jangan kekuasaan digunakan dalam penegakkan hukum dalam hal berdemokrasi. Jika terus dilakukan maka ruang demokrasi akan makin sempit dan bisa menyumbat suara masyarakat akhirnya akan ada jilid dua reformasi. Mungkin tidak sekarang, tapi bisa jadi setelah pemilu usai ya," kata Arief.
(Edi Hidayat)