JAKARTA - Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Untuk Kedaulatan NKRI menggelar aksi unjuk rasa di kawan Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin petang (27/5/2019). Kedatangan masa dalam aksi ini untuk mendesak aparat TNI/POLRI menindak tegas para perusuh & aktor Intelektualnya di belakangnya.
Selain itu, masa juga memberi apresiasi pada aparat TNI/POLRI dalam mencegah kerusuhan sehingga tidak meluas dengan di tangkapnya 400-an orang pelaku kerusuhan.
Ahmad Rezky koordinator aksi Aliansi Pemuda Untuk Kedaulatan NKRI mengatakan, situasi nasional semakin panas paska Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilres 2019. Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang merasa kalah lalu marah dan menggelar aksi masa sejak 21 - 22 Mei 2019 yang berakhir rusuh.
"Kami aliansi Aliansi Pemuda Untuk Kedaulatan NKRI mendukung TNI/POLRI menindak tegas para perusuh & aktor intelektual yang telah membuat kekacauan selama hampir 3 hari di Jakarta. Kami memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada TNI/Polri atas kesigapannya mengendalikan keadaan sehingga semua perusuh berjumlah 400 an orang telah di tangkap", sebut Ahmad di Patung Kuda Monas Jakarta, Senin (27/5/2019).
Menurut Ahmad, bahwa ada korban yang meninggal dalam kerusuhan itu, harus ada investigasi siapa pelakunya sehingga tidak menimbulkan fitnah dan di usut sesuai hukum dan peraturan yang berlaku.
(Baca Juga: Pedagang Asal Tangsel Tewas saat Aksi 22 Mei, Airin: Ajal Kita Tidak Pernah Tahu)
Aliansi Pemuda Untuk Kedaulatan NKRI mendesak agar aparat TNI/POLRI mengungkap dan menangkap siapa aktor intelektual di balik kerusuhan ini karena para pelaku sendiri telah mengaku mereka di bayar untuk membuat kerusuhan. Ada nya ambulans berlogo partai Gerinda yang membawa batu, molotov dan logistik aksi anarkis lainnya perlu di ungkap secara terang benderang.
Kebebasan berpendapat di lindungi dalam konstitusi dan peraturan berundang-undangan namun jika memggunakan kekerasan, menciptakan kerusuhan yang mengganggu stabilitas politik maupun ekonomi nasional maka kami mendukung aparat TNI/POLRI untuk bertindak setegas-tegasnya tanpa pandang bulu.
Kata Ahmad, pihaknya mendukung aparat TNI POLRI menjaga keamanan, Kedaulatan NKRI dari para perusuh dan provokator. Kedua, mendukung aparat TNI POLRI menindak tegas para perusuh dan aktor Intelektualnya di belakangnya.
"Kami apresiasi pada aparat TNI/POLRI mencegah kerusuhan sehingga tidak meluas dengan di tangkapnya 400 an orang pelaku kerusuhan", pungkas Ahmad.
(Khafid Mardiyansyah)