Murtado Jago Silat Betawi Si Macan Kemayoran

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Jum'at 07 Juni 2019 13:14 WIB
Ilustrasi Foto/Okezone
Share :

Beberapa waktu kemudian, Bek Lihun melihat Murtado sedang minum-minum di sebuah warung. Pertengkaran mulut pun terjadi dan mereka berkelahi.

Perkelahian sepertinya tak seimbang, karena Bek Lihun mencabut golok yang terselip di pinggangnya. Tetapi Murtado tak khawatir karena berbekal ilmu silat. Hanya dengan tanga kosong Murtado menangkis serangan Bek Lihun, dengan sekali-kali memukul punggungnya.

Golok Bek Lihun pun akhirnya terpental dan ia menjerit tersungkur ke dalam selokan di pinggir jalan. Tubuhnya terbenam ke dalam lumpur dan kakinya terasa sakit sekali tak dapat digerakkan.

Murtado yang masih merasa kesal akan perbuatan Bek Lihun, mengangkat Bek Lihun dan memutar-mutar tubuhnya, sehingga Bek Lihun menggelinting-gelinting kesakitan. Mendengar suara teriakan Bek Lihun meminta tolong, pemuda-pemuda teman Murtado yang sedang duduk di warung itu datang melihat ke tempat kejadian.

Dilihatnya Bek Lihun minta ampun dan mengaduh-aduh kesakitan. Murtado hanya tersenyum, lalu meninggalkan tempat itu. Semenjak kejadian itu, Bek Lihun bertambah penasaran hatinya.

Ia ingin membalas dendam dan mengalahkan Murtadi agar dapat leluasa memeras penduduk Kemayoran. Untuk mencapai maksudnya, dicarinya dua orang tukang pukul dari Tanjung Priok dan dimintanya membunuh Murtado.

Pada suatu malam, Murtado pulang ke rumah dan tiba-tiba dicegat dua orang tak dikenal. Kedua orang itu mengancam Murtado agar tidak membela penduduk kampung dan menghalangi sepak terjang Bek Lihun.

Mengetahui mereka berdua adalah suruhan Bek Lihun, Murtado tetap pada pendiriannya. Ia tetap melawan setiap tindakan pemerasan yang dilakukan Bek Lihun dan Kompeni, majikannya.

Murtado tidak gentar hatinya menghadapi kedua orang itu. Maka, terjadilah perkelahian antara Murtado melawan kedua orang suruhan Bek Lihun. Dalam perkelahian itu salah seorang musuhnya dapat dikalahkan dan mati.

Seorang lagi lari terbirit-birit meninggalkan tempat perkelahian dan melaporkan semua kejadian itu kepada Bek Lihun. Mendengar laporan orang suruhannya Bek Lihun jengkel, lalu mengatur siasat memfitnah Murtado telah membunuh orang di daerah Kwitang.

Setelah kejadian itu, Murtado tetap tenang. Ia yakin, perbuatannya tidak salah dan akan selalu dilindungi Tuhan. Murtado kemudian menggabungkan diri dengan teman-temannya untuk berlatih bernyanyi kasidah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya