Sebelum berangkat ke Jakarta, salah satu dari anggota kelompok JAD itu sudah mempersiapkan pembuatan bom pipa dan bom dari ponsel yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Oleh karena itu, saat Densus 88 mengamankan kelompok tersebut dari sejumlah tempat di Palangkaraya. Diamankan juga berbagai alat yang digunakan untuk merakit bom.
"Selama enam bulan mereka sudah berada di Kalteng untuk berlatih serta mengumpulkan kekuatan. Kemudian akan bergerak ketika menerima instruksi pergi ke Jakarta," jelas Hendra.
Pada 2018, kelompok yang bermarkas di Aceh tersebut bubar, sebab anggotanya ada yang ditangkap Densus 88 sehingga mereka berpencar dan salah satunya masuk ke Kalteng.