Sidang Sengketa Pilpres: Hakim MK Tidak Bisa Didesak Ini dan Itu

Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Sambangi MK

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelumnya meminta pendukungnya untuk tidak menyambangi Gedung MK pada sidang perdana sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 yang digelar Jumat 14 Juni.

Ia mengatakan telah memercayakan persoalan dugaan kecurangan pemilu kepada hakim konstitusi.

"Kami memutuskan untuk menyerahkan melalui jalur hukum dan konstitusi, karena itu kami mohon pendukung-pendukung kami tidak perlu untuk berbondong-bondong hadir di lingkungan MK pada hari-hari mendatang," ucap Prabowo melalui video yang diunggah di media sosial.

"Saya mohon, percayalah kepada pimpinan, dan untuk itu kalau saudara merasa mendukung Prabowo-Sandiaga, saya mohon, tidak perlu hadir di sekitar MK," sambungnya.

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyebut tidak ingin insiden kerusuhan pada 21–22 Mei terulang. Sehingga kalaupun ada pendukungnya yang mendatangi MK hanya berupa perwakilan.

"Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apa pun di negeri ini, bukan seperti itu penyelesaiannya."

"Kami percaya hakim-hakim itu, apa pun keputusannya kita sikapi dengan dewasa dan tenang."

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengatakan pernyataan Prabowo adalah anjuran kepada pendukungnya agar tidak turun ke jalan seperti waktu sebelum-sebelumnya yang akhirnya menimbulkan kericuhan di depan Gedung Bawaslu. Sehingga, ia berharap anjuran itu betul-betul dipatuhi.

"Imbauan ke pendukung tak usah turun karena takut ada provokasi, lebih baik saksikan sidang MK di rumah dan mari jaga kondusivitas," ujar Andre.

Di samping itu, Prabowo-Sandi juga komitmen menerima apa pun hasil keputusan hakim MK. Kendati, ia meyakini akan menang.

"Tentu kami harus menerima hasilnya secara tenang dan beradab."

"Kami yakin menang makanya kita optimistis dan kita dorong pendukung sabar, karena kami yakin menang di MK."