Masdar menyangkal ada uang pelicin yang dikeluarkannya untuk mendapatkan jabatan rektor. Dijelaskan Masdar, dia dipilih menjadi rektor oleh 7 panitia komisi seleksi.
"Tidak ada sama sekali (uang). Semua lewat komsel di Kemenag. Ada 7 orang dibentuk," terangnya.
Meskipun demikian, Masdar mengakui pernah bertemu dengan Romahurmuziy. Namun, katanya, pertemuan itu tidak sama sekali dalam proses seleksi pemilihan rektor.
"Ketemu, tapi tidak dalam konteks pemilihan rektor. Di Jember pernah ketemu, sekitar januarilah," ungkapnya.
Diketahui, KPK saat ini sedang mengembangkan kasus dugaan suap jual-beli jabatan di lingkungan Kemenag. KPK mulai menyelidiki dugaan korupsi sistem pemilihan rektor perguruan tinggi dibawah Kementerian Agama (Kemenag).