"Pemerintah tanpa oposisi itu bagi koalisi yang memerintah adalah ideal namun tidak ideal untuk rakyat Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, kalau ketiga partai politik itu mau bergabung silakan saja. Namun, partai koalisi Jokowi sudah berpengalaman di periode sebelumnya, yaitu ada partai politik yang bergabung namun terkesan tidak ikhlas.
Baca Juga: Prabowo Belum Ucapkan Selamat ke Jokowi, TKN: Kami Tetap Berprasangka Baik
Taufiqulhadi menjelaskan, ketika PPP dan Partai Golkar gabung dalam koalisi Jokowi-JK pasca-Pemilu 2014, mereka total mendukung pemerintahan. "Namun, ketika PAN gabung, menurut saya setengah-tengah karena menghitung sebagai teman tidak bisa, sebagai lawan pun tidak bisa. Harus perjelas sikapnya seperti PPP dan Golkar," katanya.
(Arief Setyadi )