Menurut Idil, Partai Gerindralah yang paling besar kemungkinannya bisa berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi. Sebab, Partai Gerindra menganut ideologi yang mirip dengan sejumlah partai koalisi.
"Nah, Gerindra yang berpeluang besar. Dari sisi ideologi tidak masalah dengan koalisi. Mereka lebih menaruh pada kebangsaan bukan keagamaan. Kedua, faktor hubungan Prabowo dengan parpol di koalisi saya kira sebenarnya tidak masalah apapun, hanya perbedaannya pada capres saja. Selesai capres semuanya selesai," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi ke Pendukungnya: Tinggi Tidak Usah Merasa Besar, Rendah Tidak Usah Merasa Kecil
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menetapkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019 - 2024. Prabowo pun telah membubarkan koalisi Indonesia Adil dan Makmur pasca-adanya keputusan tersebut.
(Arief Setyadi )