Dia menambahkan, jika warga menggunakan air sumur, dengan periode ini maka sumur tersebut terancam kekeringan, mengingat sudah sebulan tidak turun hujan. Hujan lokal yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah hari ini, juga tidak turun secara signifikan, sehingga belum terhitung hujan.
Ripaldi menyebut bahwa periode kemarau di Jakarta belum selesai sehingga masyarakat diimbau waspada. Kemarau ini belum terlalu berdampak karena wilayah Jakarta bukan sentra pertanian, sebagian besar warga Jakarta menggunakan air PDAM. Tetapi kemarau juga bisa memengaruhi pasokan air baku perusahaan air minum yang sebagian besar sumber air memanfaatkan air dari atas (hujan).
Menurut dia, perlu juga dilakukan antisipasi seperti yang dilakukan oleh Australia yang mengimbau warganya tidak boleh mencuci mobil selama musim kemarau ekstrem terjadi.
"Barangkali gerakan ini juga bisa dilakukan. Kebutuhan air yang lain cermat betul," ujarnya.
(Rizka Diputra)