JAMBI - Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy mengatakan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengakibatkan kabut asap lebih besar dari perang. Hal tersebut dikatakannya dalam pertemuan koordinasi kebakaran hutan dan lahan di Balai Prajurit Korem 042/Gapu, Kamis (11/7/2009).
"Bencana kebakaran hutan dan lahan lebih besar dari perang seperti tahun 2015 lalu, mengakibatkan terjadinya kabut asap. Sebab itu, saya selaku Danrem selalu meminta kepada Dandim jajaran untuk terus memantau hotspot," kata Rudy.
Menurutnya, ada hal menonjol yang harus diantisipasi yakni kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam pembakaran hutan dan lahan. Selain itu, deteksi dini juga masih kurang, karena personel belum mumpuni dan terbatasnya personel pemantauan.
"Kita masih menggunakan satelit. Padahal yang terbakar bukan lahan tapi terdeteksi. Ini butuh informasi dini," ujarnya.
Dalam penanggulangan karhutla di Provinsi Jambi, sambungnya, peralatan yang dimiliki kata Danrem masih kurang sehingga tidak akan mampu memadamkan api, di mana akses ke lokasi juga sulit yang hanya bisa dilakukan jalan kaki. "Saat ini Korem 042 Gapu telah bisa memantau dari Posko Karhutla di Makorem 042/Gapu," ujarnya.