SRAGEN - Kekeringan dan sulitnya mendaparkan air bersih mulai dirasakan masyarakat Sragen, khususnya di bagian utara. Bukan hanya itu krisis air bersih mengancam tujuh kecamatan kabupaten Sragen.
Sebelumnya Pemkab Sragen telah memetakan ada 36 desa di 7 kecamatan yang rawan krisis air bersih saat musim kemarau. Di antaranya ada di Kecamatan Sumberlawang, Jenar, Miri, Mondokan, Tangen, dan Sukodono.
Salah satu desa yang sudah merasakan sulitnya mendapatkan air bersih adalah warga desa Dukuh, Kecamatan Tangen. Bahkan saking sulitnya untuk mencari sumber air, warga desa mulai menggali bebatuan di dasar sungai yang mengering untuk mencari sisa air yang bisa dimanfaatkan.
Hal tersebut dilakukan karena beberapa bulan terakhir ini sumur milik warga sudah mulai mengering. Sedangkan sumur yang ada di sendang, di sawah debitnya semakin menipis. Kalaupun ada masyarakat harus mencari di wilayah lain yang jaraknya lumayan jauh.
Samto (65) warga Dukuh Glagah, Desa Dukuh, Tangen mengaku saat ini warga sudah kesulitan mendapatkan sumber air bersih yang mulai mengering. Bahkan dirinya bersama warga lainnya terpaksa harus menggali sungai yang mengering untuk mendapatkan air.