Duterte Ingin Filipina Kembali Berlakukan Hukuman Mati untuk Pengedar Narkoba dan Perampok

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Selasa 23 Juli 2019 12:25 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto/Reuters
Share :

Filipina menghentikan hukuman mati pada 2006, sebagai langkah Presiden Gloria Arroyo untuk mencari dukungan politik dari Gereja Katolik.

Duterte mengatakan hukuman mati harus dikembalikan tidak hanya untuk kejahatan terkait narkoba, tetapi juga untuk korupsi. "[Korupsi] membuat memungkinkan monster sosial hidup," katanya.

Dia mengakui meski telah memecat lebih dari 100 pejabat pemerintah, korupsi masih mengganggu birokrasi.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya