“Hambatan psikologis. Ketika SBY ditanya oleh Megawati. Apakah SBY akan maju jadi capres di 2004? SBY tidak menjawab. Dan tiba-tiba SBY menjadi Capres 2004 menantang Megawati. Dan SBY menang,” ujar Ujang saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga: Pasca-Politik Nasi Goreng Megawati, Prabowo di Antara Kekuasaan dan Elektoral 2024
Selain faktor pskilogis, kata Ujang, terdapat faktor lainnya, seperti persaingan politik antara PDIP dengan Partai Demokrat. Selama SBY memimpin 10 tahun PDIP selalu menjadi oposisi. “Soal persaingan politik. PDIP di bawah megawati selama 10 tahun menjadi oposisinya SBY,” kata Ujang.
Hubungan antara Presiden kelima dan Presiden keenam itu sempat mencair saat Megawati menghadiri pemakaman istri SBY, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono 2 Juni lalu. Megawati sempat bersalaman dan memberikan ucapan belasungkawa kepada SBY mengantarkan sang istri ke tempat persitirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.