Sesar Opak
Sesar Opak menjadi pusat perhatian setelah adanya gempa di Yogyakarta pada 2006 silam. Kala itu, gempa Yogyakarta disinyalir terbentuk di sepanjang sesar ini. Zona sesar Opak sendiri membentuk gawir (tebing curang) yang memanjang dari barat daya ke timur laut yang kemudian membelok ke arat timur naik ke sistem sesar batur Agung yang sudah tidak aktif lagi.
Sesar Pasuruan
Sesar Pasuruan bila dilihat dari topografi memiliki gawir yang memanjang dari arah barat timur sepanjang 13 km. Gawir sesar ini juga memotong batguan endapan vulkanik. Styudi paleoseismologi telah dilakukan dalam sesar Pasuruan dan menghasilkan indikasi masih adanya pergerakan aktidf sebanyak 6 kali dalam waktu empat ribu tahun terakhir.
Sesar Probolinggo
Sesar Probolinggo tergambar ke permukaan dengan gawir yang memotong endapan lepas gunung api dari Gunung Argopuro. Sesar ini mempunyai gerakan mendatar.
Sesar Lasem
Sesar Lasem tergambar dalam topografi yang memanjang dengan arah timur laut-barat daya. Berdasarkan sejumlah penelitian dan kajian gempa pernah terjadi yang diduga berasosiasi dengan sesar ini. Sesar Lasem memiliki karakter naik dan bukan mendatar. Sesar ini juga pernah dilakukan kajian tentang pendirian listrik tenaga nuklir di daerah ini.
(Khafid Mardiyansyah)