BACA JUGA: 12 Tentara India Tewas Akibat Bom Meledak di Kashmir
Banyak pihak mengecam langkah tersebut, termasuk mantan administrator Negara Bagian Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti yang menyebut pencabutan otonomi berarti India secara efektif menjadi pasukan penjajah yang menduduki wilayah tersebut.
"Hari ini menandai hari paling gelap dalam demokrasi India," katanya dalam sebuah tweet, menambahkan bahwa "keputusan sepihak" pemerintah adalah "ilegal dan tidak konstitusional".
Menjelang pengumuman tersebut, India menempatkan ribuan pasukannya ke Jammu dan Kashmir dan meminta para turis untuk keluar dari negara bagian itu. Pertemuan publik di Jammu dan Kashmir telah dilarang, sementara jaringan seluler dan internet juga dibatasi.
(Rahman Asmardika)