Menurut Eeng, karhutla di perbatasan selalu terjadi ketika memasuki musim kemarau. Karena waktu itu dimanfaatkan warga untuk membuka lahan pertanian secara tradisional, yakni dibakar.
Baca Juga: Polri Tetapkan 23 Tersangka Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan
Agar tak menjadi musibah besar, kata Eeng, TNI Polri di sana kerap memberikan sosialisasi kepada masyarakat di perbatasan. Isinya, terkait larangan dan bahayanya membuka lahan pertanian dengan cara dibakar. Meski sudah berjuang, amun masih saja ada warga yang menekuni cara tradisional tersebut.
Hal inilah yang dihadapi petugas hampir di semua daerah. Kendati demikian, kata Eeng, pihaknya selalu sigap melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Kani rutin melakukan patroli karhutla. Kami sigap menangani karhutla dengan melibatkan semua unsur yang ada," ucap Eeng.
(Fiddy Anggriawan )