Perlu diketahui biaya produksi cocok tanam kedelai hanya Rp 7 juta per ha. “Sedangkan yang kita jual sebagai konsumsi dan benih total Rp13 juta, maka masih ada keuntungan kita Rp 6 juta per ha. Kondisi ini membuat petani di wilayah Desa Kertajaya lebih tertarik bertanam kedelai karena lebih menguntungkan,” akunya.
Sementara itu Ketua Poktan Mekar Mukti, Herman menuturkan kelompok tani di Kecamatan Sindang Barang telah menerima bantuan benih kedelai dan sudah mulai menanam varietas anjasmoro seluas 300 ha. Meskipun kondisi musim kemarau, petani di sana tetap bersemangat menanam kedelai.
“Strategi yang kami lakukan adalah dengan mengoptimalkan lahan-lahan yang dekat sumber air dengan pompanisasi dan memanfaatkan lahan di sekitar bantaran sungai seperti di Desa Muara Cikadu dan Desa Giri Mukti. Dari luas 300 hektar yang telah tertanam, sekitar 40 hingga 50 persen akan dikawal untuk dibenihkan kembali, sedangkan sisanya menjadi kedelai konsumsi untuk dijual ke pengrajin tahu-tempe,” tuturnya.
“Harga jual calon benih ini lebih baik dibandingkan kedelai konsumsi, jadi kami tentu lebih tertarik untuk menangkarkan pertanaman kedelainya menjadi benih,” sambung Herman.
(Abu Sahma Pane)