NEW DELHI - Menteri Pertahanan India mengisyaratkan bahwa negaranya mungkin mengubah kebijakan tidak menjadi negara pertama kali yang menggunakan pada senjata nuklir, di tengah meningkatnya dengan Pakistan terkait Kashmir.
India berkomitmen pada tahun 1999 untuk tidak menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir dalam konflik apa pun. Di antara tetangga-tetangga India, China memiliki doktrin yang serupa tetapi saingan beratnya, tidak untuk Pakistan.
Baca juga: 5 Prajurit Tewas Imbas Baku Tembak Militer Pakistan dan India di Perbatasan Kashmir
Baca juga: Pakistan Desak DK PBB Gelar Pertemuan, Bahas Tindakan India di Kashmir
Visited Pokhran today and paid homage to the former Prime Minister of India and one of the stalwarts of Independent India, Atal Bihari Vajpayee ji on his first death anniversary. pic.twitter.com/fhyGyolDqc
— Rajnath Singh (@rajnathsingh) August 16, 2019
Menteri Pertahanan Rajnath Singh membuat komentar di Twitter setelah mengunjungi Pokhran, situs uji coba nuklir India yang sukses pada tahun 1998 di bawah Perdana Menteri Atal Vajpayee.
“Pokhran adalah area yang menyaksikan tekad tegas [Vajpayee] untuk menjadikan India sebagai tenaga nuklir dan tetap berkomitmen kuat pada doktrin 'Tanpa Penggunaan Pertama',” tulis Singh mengutip Gulf News, Sabtu (17/8/2019).
“India secara ketat mematuhi doktrin ini. Apa yang terjadi di masa depan tergantung pada keadaan,” lanjutnya Singh.
Pernyataan itu muncul ketika ketegangan meningkat dengan Pakistan setelah Perdana Menteri Narendra Modi melucuti otonomi khusus Kashmir yang dikelola India, sebuah langkah yang dikutuk keras Pakistan.
(Rachmat Fahzry)