Dia pun menyampaikan, warga terus menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu diminta tak mudah terpengaruh dengan pihak-pihak yang gemar merusak kerukunan bangsa. Terlebih, bila ada kalangan yang hendak mengganti ideologi Pancasila.
“Kalau dia enggak suka sama Indonesia, carilah tempat lain jangan malah merongsorong NKRI yang sudah diisi terus pengambangunan, masyarakat semakin sejahtera,” terangnya.
“Jadi hal seperti ini harus dikelola dengan baik. Kalau kita tinggal di sebuah wilayah, kita harus jaga wilayah itu kita hargai adat istiadat, kita hargai budaya dan kita majukan wilayah tersebut,” tandas dia.
Ketua Panitia Haryanto Haryawan, menambahkan, pesta rakyat itu diikuti sekira 2.000 warga. Mereka saling bahu-membahu sejak masa persiapan hingga terselenggaranya acara.
“Warga guyub, rukun, bergotong-royong. Pada dasarnya ini satu hal yang luar biasa, bahwa kerukunan di Panggung Lor adalah contoh Kebhinekaan yang luar biasa. Warga bisa guyup, meski agama berbeda tapi rukun bersama,” lugasnya.
(Edi Hidayat)