JAKARTA - Upaya pencarian Kapal MV Nur Allya masih terus dilakukan. Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Ternate mendatangkan tim dari Basarnas pusat. Mereka membawa peralatan Direction Finder (DF), alat untuk dukungan monitoring Distress Alert MV Nur Allya di Perairan Laut Halmahera, Pulau Obi, Maluku Utara.
Tim menggunakan KN SAR 237 Pandudewanata untuk melakukan operasi pencarian di Perairan Laut Halmahera. KN SAR 237 Pandudewanata juga dapat berkomunikasi dgn KN Ular 405 milik Bakamla RI via Radio Marine Ch. 16 dgn hasil KN Ular 405 melakukan pencarian di radius 15 Nm dari Pulau Kekek, Obi.
Baca Juga: Kapal Penumpang Terbakar di Konawe Sultra, 7 Orang Tewas
Tim gabungan pencarian sempat berpapasan dengan KM Sereniti 09 yang sedang melintas dan mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan MV Nur Allya atau pun benda-benda yang dicurigai bekas kapal tenggelam.
Menurut Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafah, KN SAR 237 Pandudewanata di Perairan Karang-Karang Batu Anyer Kepulauan Damar dan di koordinat yang telah ada, tim melakukan deteksi Distress Signal MV Nur Allya dengan menggunakan Direction Finder (DF) selama sekira 1 jam dan hasilnya sinyal distress terdeteksi lemah.
"Di sekitar lokasi tersebut juga tidak ditemukan adanya benda-benda atau tumpahan minyak yang dicurigai milik MV Nur Allya," ujarnya, Selasa 27 Agustus 2019 malam.
Muhamad Arafah menambahkan, pada pukul 18.25 WIT, KN SAR 237 Pandudewanata bergerak menuju Pelabuhan Babang dikarenakan cuaca di sekitar lokasi pencarian mulai memburuk.
"Operasi SAR hari ke-5 ditutup sementara dengan hasil nihil, dan pencarian hari ke akan dilanjutkan pada Rabu besok (hari ini, red)," tuturnya.
Pada pencarian tersebut unsur yang terlibat Basarnas Ternate 13 personel, Basarnas Pusat 2 personel, Ditpolairud Polda Maluku Utara 2 personel, PT Gurita Lintas Samudra 2 personel.
Kapal MV Nur Allya mengalami hilang kontak pada 20 Agustus 2019 ketika dalam perjalanan dari Weda, Halmahera, menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Kapal tersebut dikabarkan mengangkut 25 orang penumpang.
(Arief Setyadi )