KARANGANYAR - Raut Wajah ceria terpancar dari Muhammad Alfaizin. Sayup-sayup dendang lagu terdengar dinyanyikan bocah berusia tujuh tahun ini.
Meskipun lirik lagu yang dinyanyikannya tak begitu jelas terdengar, namun kedua tangan bocah ini terlihat digoyang-goyangkan. Seakan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan.
Keceriaan Alfaizin berbanding terbalik dengan raut wajah sang ibu, Warsih (29). Warsih terlihat sedih melihat kondisi anaknya yang tiga bulan lalu telah divonis menderita hidrosefalus.
Saat Okezone menyambangi kediaman Alfaizin di Dusun Nglegok Rt 02 Rw 06 Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Warsih terlihat tengah menemani anaknya, hasil dari pernikahan dengan Suyanto (40).
Menurut Warsih, setelah divonis mengidap penyakit hidrosefalus putranya ini hanya bisa terbaring lemah. Kepala Alfaizin pun lambat lain semakin membesar. Akibat kepalannya yang semakin membesar membuat Alfaizin hanya bisa menggerakkan badannya.
“Waktu pertama kali diketahui mengidap hidrosefalus, langsung saya bawa ke rumah sakit dan meminta untuk dilakukan operasi, tapi dokter tidak berani. Alasan dokter waktu itu, kalau dilakukan operasi, dikhawatirkan tidak ada (meninggal),” ujar Warsih, Sabtu (31/08/2019).