Kiriman Kabut Asap dari Kalimantan Paksa Malaysia Tutup 409 Sekolah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 10 September 2019 15:15 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

KUALA LUMPUR – Malaysia pada Selasa, 10 September telah mengirimkan setengah juta masker ke Negara Bagian Sarawak dan menutup lebih dari 400 sekolah di sana seiring dengan semakin luasnya penyebaran kabut asap dari kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia.

Sementara itu, otoritas di Singapura juga mengatakan kondisi udara di Negeri Singa bisa mencapai tingkat tidak sehat selama 24 jam ke depan jika angin terus membawa asap dari Indonesia. Mereka menyarankan siapa pun yang merasa tidak sehat untuk mencari bantuan medis.

BACA JUGA: Malaysia Siap Bantu Indonesia Atasi Kebakaran Hutan di Kalimantan dan Sumatra

Kebakaran hutan telah berkobar di beberapa bagian Pulau Sumatera dan Provinsi Kalimantan di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Situasi itu memaksa pemerintah mengirim ribuan tentara dan polisi untuk memadamkan api.

Negara-negara tetangga Indonesia mengeluh tentang kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang seringkali dimulai oleh para petani yang mencoba membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan pulp.

Dampak kebakaran hutan Kalimantan di Kuching, Malaysia.

Keterangan Departemen Pendidikan Sarawak yang dilansir Reuters, Selasa (10/9/2019) mengatakan bahwa pihak berwenang telah menutup 409 sekolah di wilayah Malaysia yang berada di Pulau Kalimantan karena kabut asap. Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia (NADMA) juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim 500.000 masker ke negara bagian itu setelah indeks polusi udara mencapai tingkat yang tidak sehat.

BACA JUGA: BNPB : Asap Karhutla Tak Sampai ke Singapura dan Malaysia

Satu distrik Sarawak mendapati tingkat pencemaran yang "sangat tidak sehat" di angka 201. Hasil pantauan juga menunjukkan tingkat yang tidak sehat di lima negara bagian lainnya di daerah semenanjung Malaysia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya