Berikan Kuliah Umum di Unperba, Bamsoet : Upaya Bela Negara Harus Terus Dikobarkan

Amril Amarullah, Jurnalis
Jum'at 13 September 2019 13:52 WIB
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat berikan kuliah umum di Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), Purbalingga, Jateng, Jumat (13/9/2019). (Foto : Ist)
Share :

JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai kesadaran bela negara dan cinta Tanah Air harus dimulai dengan melihat peta kondisi geopolitik dan pertahanan keamanan, dikaitkan dengan dinamika kehidupan global saat ini. Mengingat kebijakan pertahanan dan keamanan negara pasca perang dingin tidak lagi berfokus pada isu persaingan ideologis Blok Barat dan Timur. Arus demokratisasi dan interdependensi, serta isu lingkungan turut memegang peranan penting dalam mengubah pola interaksi antarnegara di mana semuanya terangkai dalam konstruksi globalisasi sebagai impul utamanya.

"Perubahan fokus isu secara signifikan merubah peta geopolitik dan geostrategi hampir di seluruh kawasan, diikuti instabilitas yang potensial menjadi ancaman bagi eksistensi sebuah negara. Kondisi tersebut memaksa seluruh negara untuk menata ulang sistem keamanannya. Isu keamanan menjadi lebih komprehensif dan berorientasi global. Studi dan kajian bidang keamanan pun semakin luas," ujar Bamsoet saat memberikan kuliah umum pada kuliah perdana di Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) yang baru selesai dibangun di Dapilnya di Purbalingga, Jawa Tengah, dalam keterangannya, Jumat (13/9/2019).

Legislator Dapil VII Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menambahkan, perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, serta teknologi transportasi mempercepat arus informasi, arus finansial global, dan mobilitas manusia. Berbagai fenomena perubahan tersebut bukan tidak mungkin membawa ekses yang potensial menjadi ancaman bagi keamanan suatu negara. Ancaman tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi ancaman nonfisik, seperti penanaman nilai-nilai kehidupan asing yang dapat menjadi alat penghancur entitas sebuah peradaban bangsa.

"Untuk menghadapi perkembangan ancaman yang makin beragam, Indonesia perlu menata kembali kekuatannya. Dalam konteks pertahanan negara, permasalahan ini tidak cukup ditangani hanya dari aspek kekuatan utama militer saja. Untuk membangun ketahanan nasional setidaknya ada tiga pilar yang harus saling terkait yaitu pemerintahan, rakyat, dan militer. Ketiganya dijalin dalam simpul untuk memperkuat sebuah negara. Pemerintah dengan rakyat diikat dengan simpul ideologi," tutur Bamsoet.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya