BEBERAPA hari terakhir ini mahasiswa di seluruh Indonesia melakukan aksi demo menolak beberapa produk hukum yang dikeluarkan DPR. Kisah ketegangan antara pendemo dan aparat keamanan pun beredar luas di jagad maya.
Tak sedikit pula, informasi palsu alias hoaks yang ikut beredar. Seperti video pemukulan terhadap seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit. Pengunggah video itu mengklaim bahwa yang dipukul adalah mahasiswa. Pelakunya pun disebut adalah aparat kepolisian.
Hoaks sedemikian rupa cepat ditelan mentah-mentah oleh kebanyakan netizen. Padahal, faktanya adalah, kejadian pemukulan itu bukan di Indonesia. Melainkan di Thailand. Tepatnya di Rumah Sakit Universitas Burapha, provinsi Chonburi, Thailand. Pada 18 Agustus 2019.
"Video yang beredar ini sebenarnya merupakan rekaman CCTV di rumah sakit tersebut. Namun oleh pembuat hoaks, video itu ditambah narasi yang seolah-olah itu pemukulan mahasiswa di Indonesia pasca demontrasi," tutur Ketua Hoax Criris Centre (HCC) Kalbar, Reinardo Sinaga, Kamis (26/9/2019).
Salah satu pengunggah video itu adalah akun facebook (FB) Opick Saba. Dia juga menambahkan narasi atau caption dalam unggahan video tersebut. "Gmna tanggapan kalean tentang video ini.. Mohon usut tuntas. Mahasiwa itu adalah pejuang dan lidah rakyat," tulisnya. Unggahan videonya, sudah dibagikan 329 kali saat tangkapan layar diambil.
Pria yang akrab disapa Edo ini, menegaskan, hal yang menguatkan bahwa video tersebut tidak terjadi di Indonesia, melainkan di Thailand adalah, setelah ditemukan resmi (pattayaone[dot]news) yang memberitakan kejadian sebenarnya.
Bahwa yang dipukuli di dalam video tersebut adalah seseorang yang menolak untuk berhenti di sebuah pos pemeriksaan sebelumnya dan menabrak salah satu sukarelawan polisi yang menjaga barikade, serta melukai dia dengan serius.
Seorang pejabat pada Rabu itu mengkonfirmasi dua pembantu polisi memukul korban kecelakaan sepeda motor di dalam sebuah rumah sakit di Provinsi Chonburi awal bulan ini. Para petugas ditegur atas serangan itu, yang ditangkap dalam rekaman CCTV yang menjadi viral kemarin, menurut administrator lokal Pakasit Sueksongkram.
"Saya menegur mereka dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus berpikir sebelum melakukan sesuatu, karena mereka adalah petugas keamanan," kata Pakasit, tanpa menyebut nama kedua pria itu.