Mahathir juga sekali lagi menyoroti nasib para Rohingya di Myanmar.
“Banyak koloni Barat, setelah kemerdekaan, mengusir non-pribumi di negara mereka. Tapi tidak ada tempat yang brutal seperti Myanmar.
“Bahkan penduduk asli dibantai, dibunuh secara brutal dan diperkosa dalam pandangan penuh dunia yang dilatar belakangi oleh rumah-rumah dan desa-desa korban yang terbakar,” ujar Mahathir.
“Mereka dipaksa untuk bermigrasi dan sekarang mereka tidak berani kembali ke Myanmar bahkan ketika ditawarkan. Mereka tidak dapat mempercayai militer Myanmar kecuali jika ada bentuk perlindungan non-Myanmar yang diberikan.
Baca juga: Polisi Israel Interogasi Bocah 4 Tahun Palestina
Mahathir menjelaskan bahwa kKetidakberdayaan dunia dalam menghentikan kekejaman yang ditimbulkan terhadap Rohingya di Myanmar telah mengurangi perhatian terhadap resolusi PBB.
“Sekarang, terlepas dari resolusi PBB tentang Jammu dan Kashmir, negara itu telah diserbu dan diduduki.”
“India harus bekerja sama dengan Pakistan untuk menyelesaikan masalah ini. Mengabaikan PBB akan menyebabkan bentuk pengabaian lain terhadap PBB dan Aturan Hukum,” katanya.
(Rachmat Fahzry)