KUALA LUMPUR - Malaysia melarang perusahaan pelayaran Israel ZIM menggunakan pelabuhannya, karena serangan militer negara Zionis itu terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan pada Rabu, (20/12/2023).
“Larangan ini merupakan respon atas tindakan Israel yang melanggar prinsip dasar kemanusiaan dan hukum internasional,” kata Anwar sebagaimana dilansir Middle East Monitor. Konsensus internasional semakin berkembang bahwa Israel terlibat dalam genosida warga Palestina di Gaza.
Bulan lalu, ZIM memutuskan untuk mengalihkan kapalnya dari Terusan Suez Mesir, dengan alasan adanya ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah dan Laut Arab.
“Kami mengambil tindakan pencegahan,” Israel Broadcasting Corporation mengutip pernyataan perusahaan tersebut. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai rute alternatif apa yang akan diambil kapal perusahaan tersebut. Namun, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa mengalihkan kapal berarti “penundaan kedatangan kiriman ke Israel.”