KUALA LUMPUR - Malaysia tidak setuju dengan tekanan Barat untuk mengutuk kelompok militan Palestina Hamas, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Senin, (16/10/2023), Pernyataan ini disampaikan di tengah kemarahan yang meluas atas serangan mematikan bulan ini di Israel selatan.
Negara-negara Barat dan Eropa telah berulang kali meminta Malaysia untuk mengutuk Hamas dalam pertemuan tersebut, kata Anwar, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya dan ini akan terus berlanjut,” kata Anwar kepada parlemen sebagaimana dilansir Reuters.
“Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza dengan bebas melalui pemilu dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin.”
Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina dan menganjurkan solusi dua negara terhadap konflik antara Israel dan Palestina. Ia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Para pemimpin tinggi Hamas di masa lalu sering mengunjungi Malaysia dan bertemu dengan para perdana menterinya. Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada 2013 menentang blokade Israel di Gaza, menyeberang ke daerah kantong Palestina atas undangan dari Hamas.
(Rahman Asmardika)