WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengecam rencana pemakzulannya sebagai kudeta, serta mendorong pemerintahannya untuk melakukan penyelidikan balik.
"Ketika saya belajar semakin banyak setiap hari, saya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang terjadi bukanlah pemakzulan, itu adalah kudeta," cuit Trump di Twitter yang dikutip Okezone via AFP, Rabu (2/10/2019).
Ia menambahkan, "[Ini] dimaksudkan untuk mengambil Kekuatan Rakyat, PILIHAN mereka, Kebebasan mereka, Amandemen Kedua, Agama, Militer, Tembok Perbatasan, dan hak-hak yang diberikan Tuhan."
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh tiga ketua komite Partai Demokrat—partai oposisi Trump—melakukan penyelidikan pemakzulan atas upaya untuk mengintimidasi, menggertak dan memperlakukan tidak pantas para profesional terkemuka dari Departemen Luar Negeri."
Baca juga: Trump Minta Presiden Ukraina Selidiki Capres Partai Demokrat
Baca juga: Presiden Ukraina: Saya Tak Mau Campuri Pemilu AS
Demokrat membalas dengan menuduh bahwa Pompeo menghalangi penyelidikan.
Demokrat pada pekan lalu berencana melengserkan Trump setelah ada percakapan Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memberinya informasi yang berguna secara politis terkait mantan wakil presiden Joe Biden.
Biden yang asal Partai Demokrat menjadi orang yang paling berpotensi untuk menantang Trump dalam pemilihan AS tahun depan.
Hunter, putra Biden bekerja di sebuah perusahaan yang sedang melakukan pengeboran gas di Ukraina.
Trump dituduh menahan dana bantuan AS ke Ukraina sebesar hampir USD400 juta untuk menekan Zelenskiy melakukan penyelidikan Hunter.
(Rachmat Fahzry)